WELCOME!

Hello everybody...

Finally, jadi juga blog saya, meskipun terseok-seok karena gaptek, but most of all, saya sudah mulai.

Masih bingung euy, mau di isi apa nih, tapi yg pasti nantinya bakal terisi dg hal2 yang menarik, inspiratif dan layak untuk di share ke temen2 semua.

So, please kalo mau bantuin kasih ide supaya blog ini jadi lebih oke, silahkan...write something to my address.

Thank you so much,

YSI
Be Smart Be Wise

Friday, December 24, 2010

Jingga Itu...

Dengan atau tanpa matahari, bukankah senja akan tetap indah?
Tapi pelangi tanpa jingga, seperti kata yg kehilangan makna!
Senja adalah ruang bagi lelah dan asa menyatu sedang pelangi adalah titian mimpi.
Biarkan warna-warna itu mencari muaranya.
Melengkapi sketsa bisu perjalanan...

12 Sept 2009
(Sebenarnya ini sautan dari sepenggal goresan puisi seorang sahabat. Sayang, jejaknya tak kutemukan lagi. Semoga dia bahagia dalam dekapan nada dan kata)

Tuesday, December 14, 2010

Sajak Laut kepada Langit


Seperti dermaga ditepi pantai

Bahumu adalah pelabuhan setiap gundah hati

Seperti embun yang mengkristal di rerumputan

Candamu menjadi pelengkap kehidupan

Seperti dingin yang merayapi punggung bukit

Senyummu jadi penyejuk gelisah yang menghimpit

Seperti lembayung yang mengawal mentari pulang

Kesetiaanmu adalah janji disaat aku gamang

Seperti dandelion dan gladiol di taman puspa

Hadirmu jadikan duniaku penuh warna

Terlalu banyak kata bergema didalam ruang hampa

Memantul, mengisi penuh relung hati

Hingga tak kutemukan lagi tempat tersisa

Untuk jeda yang kau sebut sunyi


Seperti itulah kamu dan aku ada…

11 December 2010

Monday, December 13, 2010

Balon Warna Merah

Siang itu aku pergi ke Indomaret untuk beli beberapa potong roti sebagai buah tangan membesuk seorang teman yang sedang sakit. Suasana cukup ramai, karena di dalam Indomaret tersebut juga terdapat sebuah ATM. Aku memilih-milih roti, melihat varian rasa dan memeriksa tanggal kadaluarsanya. Ketika itu lah telingaku menangkap pembicaraan seorang Bapak dan anak laki-lakinya yang berusia sekitar 5 tahun:

Anak : "Aku mau balon itu, Ayah. Yang warna merah", sambil menunjuk-nunjuk balon beraneka warna bertuliskan Indomaret.

Sang Bapak yang mungkin baru dari ATM, melihat berkeliling kemudian memanggil pelayan Indomaret.

Bapak : "Berapa harga balonnya, Mas?"
Pelayan : "Itu gratis kalo Bapak belanja Rp 10,000"

Bapak menoleh ke anaknya, "Besok saja ya kita beli balonnya.
Si anak mulai merajuk. Namun sang Bapak tetap menarik anaknya keluar toko.

Sesaat kemudian kupanggil pelayan, "Mas, saya kan mau belanja lebih dari Rp 10,000, balonnya saya ambil sekarang untuk anak itu ya!"

Pelayan : "Oh silahkan, Bu"

Aku letakkan keranjang belanjaan dilantai, aku ambil balon warna merah dan aku susul anak kecil tadi ke parkiran.

Dia masih merajuk, bahkan sudah menangis disamping bapaknya yang mulai menghidupkan motor.

Aku jongkok dihadapannya kemudian mengangsurkan tangkai balon, "Hai, balon ini untuk kamu. Jangan sedih ya."

Dan tangkai balon itu pun berpindah ketangan mungilnya. Masih kuingat dengan jelas, mata beningnya berbinar menatap sang bapak.

Si bapak mengucapkan terima kasih dan setengah berlari aku kembali ke dalam toko dengan perasaan lega.

Lega luar biasa. Merasa sudah memenangkan sebuah pertarungan. Aku bisa saja tak peduli dengan kejadian kecil itu. Aku bisa saja membiarkan anak tersebut menangis. Tapi ternyata ada kekuatan lain yang menggerakkan hatiku untuk tidak melewatkan kesempatan berbuat baik. Menyelamatkan hati seorang anak kecil.

Terima kasih Ya Allah, semoga kebaikan juga melimpah pada anak-anakku.




Sunday, December 12, 2010

s.a.h.a.b.a.t

mengingatmu... seperti melihat kepingan puzle yang terserak
nyata, tapi tak punya makna

mengingatmu... seperti hembusan angin
tak terlihat, namun ada

pada pelangi seusai hujan
pada terik matahari siang
pada bintang sepanjang malam
kutitip selengkung senyum

berharap akan sampai padamu

6 November 2010