Badai Senja

siangku memuai hari ini
menyisakan luang waktu sendiri
hingga kuputuskan untuk memeriksa sekali lagi
tentang tanya yang masih mengusik imaji

kutelaah 69 jejak bathin yang kau pahat hingga kini
dan kusimak 8 pusaran kisah rindu pada gulungan badai
kemudian kueja ulang 12 kerumun kata serupa puisi
adakah semua itu serpih dari satu hati

sembunyilah kemana engkau mau
berdustalah hingga tak lagi mampu
berlarilah sampai nafas memburu
kupasti menemukanmu
karena aku adalah aksara itu
ada disetiap jejak bathin, puisi dan kisah rindu

:: kSatria Malam ::
kusudahi tanya bersama senja temaram


17 January 2011

Badai Hati Kirana

::KIRANA
masihkah kau simpan badai di rongga dada?
tak cukup kah gerimis memadamkan bara?
tak ingin kulihat duka itu menggantung lama
biarkan langit menggenggam ruh-ruh cinta
dan bisa kita lewati masa dengan warna sederhana

::KIRANA
jika badai itu tak juga reda
ijinkan kupinjam rengkuh penguasa semesta
agar tiada lagi muram di bingkai mata
agar tak raib lagi selengkung tawa

::KIRANA
inilah senja pertama kita

16 Januari 2011

Sebelum Waktu

Tuhan
::
dalam dekap sunyi dan balutan malam
kutanggalkan angkuh pada sebuah sujud
jasadku lumpuh
bernoda dendam, amarah dan kemunafikan
hingga senyum yang kuukir pun menjelma seringai
seperti tak ada ruang lagi untuk sesuatu yang berjudul kebaikan
hangat kristal bening lumer diujung mata
habis menguap sebelum tiba di pipi
sepanas itu kah bara yang mengumpul serupa magma dalam dada?
hingga sahabat paling setia bernama air mata pun enggan bermuara

Tuhan
::
sujudku lemah dan tak sempurna

15 January 11